BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan membangun karakter
bangsa. Saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multi dimensi, sesuai
fungsinya maka pendidikan merupakan objek yang harus ditinjau kembali. Karena
rapuhnya karakter suatu bangsa, pastilah diawali dan disebabkan oleh rapuhnya
pendidikan karakter di bangku-bangku akademik.
Persoalan
pendidikan karakter di Indonesia sejauh ini menyangkut pendidikan moral dan
dalam aplikasinya terlalu membentuk satu arah pembelajaran khusus sehingga
melupakan mata pelajaran lainnya, dalam pembelajaran terlalu membentuk satu
sudut kurikulum yang diringkas kedalam formula menu siap saji tanpa melihat
hasil dari proses yang dijalani. Guru/dosen pun cenderung mengarahkan prinsip
moral umun secara satu arah, tanpa melibatkan partisipasi siswa untuk bertanya
dan mengajukan pengalaman empiriknya. Sejauh ini dalam proses pendidikan di
Indonesia yang berorientasi pada Pembentukan karakter individu belum dapat
dikatakan tercapai karena dalam prosesnya pendidikan di Indonesia terlalu
mengedepankan penilian pencapaian individu dengan tolak ukur tertentu terutama
logik-matematik sebagai ukuran utama yang menempatkan seseorang sebagai warga
kelas satu. Dalam prosesnya pendidikan karakter yang berorientasi pada moral
dikesampingkan dan akibatnya banyak kegagalan nyata pada dimensi pembentukan
karakter individu contohnya Indonesia terkenal di pentas dunia karena kisah
yang buruk seperti korupsi dengan moralitas yang lembek.
Pendidikan,
di samping untuk mengembangkan daya nalar kritis-kognitif, juga merupakan upaya
berkelanjutan untuk membangun dan membentuk karakter. Penanaman nilai-nilai
akhlak, moral dan budi pekerti sebagaimana tertuang dalam undang-undang pendidikan
nasional Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 harus menjadi dasar utama dalam
pola pelaksanaan dan evaluasi sistem pendidikan nasional.
B. Rumusan
masalah
Adapun sebagai rumusan
masalah dalam makalah ini adalah peran
pendidikan dalam membangun karakter bangsa
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang pendidikan dalaam
membangun karakter bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan
Membangun Karakter
Karakter
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, pekataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata karma, budaya dan adat istiadat. Pendidikan karakter adalah
suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan
kamil.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan,
termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata
pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan
ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja
seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Saat ini
pendidikan karakter sedang menjadi isu utama dalam dunia pendidikan di
Indonesia, harapannya melalaui pendidikan karakter tersebut mamapu menjadi
landasan utama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik dalam berbagai bidang
dalam bernegara,
Unsur
terpenting dalam membangun karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di
dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya,
merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan
yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi
perilakunya.
Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan
prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan
hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan.
Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum
universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan.
Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius.
B. Pendidikan Membangun Karakter Bangsa
Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarkan
(dalam bentuk pengetahuan), jika hal tersebut diintegrasikan dalam mata
pelajaran, kecuali bila dalam bentuk mata pelajaran agama yang (yang di
dalamnya mengandung ajaran) maka tetap diajarkan dengan proses, pengetahuan
(knowing), melakukan (doing), dan akhirnya membiasakan (habit).
Pendidikan untuk pembangunan karakter pada
dasarnya mencakup pengembangan substansi, proses dan suasana atau lingkungan
yang menggugah, mendorong dan memudahkan seseorang untuk mengembangkan
kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini tumbuh dan berkembang
dengan didasari oleh kesadaran, keyakinan, kepekaan dan sikap orang yang
bersangkutan.
Dengan demikian, karakter bersifat inside-out,
dalam arti bahwa perilaku yang berkembang menjadi kebiasaan baik ini terjadi
karena adanya dorongan dari dalam, bukan karena adanya paksaan dari luar.
Dalam
proses pembentukan sikap atau karakter yang lebih baik untuk setiap anak bangsa
memang harus didik sejak lahir, permasalahan mengenai karakter setiap orang
memang merupakan hubungannya dengan fitrah ilahi, namun untuk mewujudkan hal
tersebut dibutuhkan suatu pendukung yaitu lingkungan. Lingkungan yang baik maka
sangatlah mungkin untuk menciptakan setiap individu yang baik pula.
Secara umum untuk mewujudkan pendidikan karakter
bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan formal, non formal, dan informal yang
saling melengkapi dan mempercayai dan diatur dalam peraturan dan undang-undang, Contoh pada pendidikan karakter bangsa di sekolah
Pendidikan
karakter bangsa dilaksanakan secara berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup
pada pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, evokasi keagamaan dan
khusus. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui
jenjang pendidikan yang diimplementasikan pada kurikulum di tingkat satuan
pendidikan yang memuat pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal,
dan pengembangan diri. Pendidikan karakter bangsa di sekolah yang diimplementasikan
pada pendidikan pengembangan diri antara lain; melalui kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah, semisal : pengurus OSIS, Pramuka, PMR, PKS, KIR,
Olahraga, Seni, Keagamaan dan lainnya. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini
sangat menyentuh, mudah dipahami, dan dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran
minat dan dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat dan bakat yang dapat
dikembangkan sebagai perwujudan pendidikan karakter bangsa.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan
Karakter / Budi Pekerti dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan
budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan, baik memelihara apa yang
baik dan mewujudkan dan menebarkan kebaikan kedalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hati.
Pendidikan
karakter merupakan aspek yang penting bagi generasi penerus. Seorang individu
tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam hal intelektual belaka tetapi
juga harus diberi hal dalam segi moral dan spiritualnya, seharusnya pendidikan
karakter harus diberi seiring dengan perkembangan intelektualnya yang dalam hal
ini harus dimulai sejak dini khususnya dilembaga pendidikan. Pendidikan
karakter di sekolah dapat dimulai dengan memberikan contoh yang dapat dijadikan
teladan bagi murid dengan diiringi pemberian pembelajaran seperti keagamaan dan
kewarganegaraan sehingga dapat membentuk individu yang berjiwa sosial, berpikir
kritis, memiliki dan mengembangkan cita-cita luhur, mencintai dan menghormati
orang lain, serta adil dalam segala hal
Karakter
bangsa bisa dipengaruhi oleh bermacam faktor, baik pendidikan formal, non formal, maupun informal, namun yang terpenting dari semua itu adalah sebuah awal yang menuntun
proses untuk saat kelahiran dalam sebuah lingkungan hidup
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun
2003, Sistem Pdndidikan Nasional, www.depdiknas.go.id
Gunawan Sumodiningrat (2011), Strategi Umum Pembangunan Karakter Bangsa, Konferensi Guru Besar II
di Surabaya 04 Maret 2009, di : BUKU-KGB-2, AUP, 2011
Kiki Handini (2012) Peran Pendidikan dalam Membangun
Karakter Bangsa
Sumber referensi dan inspirasi: :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_karakter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar